Studi Eksperimental Pengaruh Ekstrak Limbah Sayuran Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton Dalam Proses Self Healing Concrete (SHC)

syarifah sarah alwiyah(1*)

(1) UNIVERSITAS ISLAM RIAU
(*) Corresponding Author

Abstract


Beton merupakan bahan paling banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tetapi munculnya celah di dalamnya tidak dapat dihindari. Jika retakan terjadi di tempat-tempat yang sulit dijangkau, maka perbaikannya akan menjadi lebih rumit. Perawatan, pemantauan, dan perbaikan yang sering juga mahal. Pembentukan retakan terjadi karena kesalahan manusia, tenaga kerja yang tidak terampil, dan kondisi cuaca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton dan menganalisa pengaruh faktor air semen 0.55 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000. Persentase variasi yang digunakan yaitu 0%, 2%,4%,6%, dan 8%. Hasil kuat tekan beton pada perendaman umur 28 hari pada penelitian self healing concrete ini variasi 0% dengan nilai kuat tekan 33,45 MPa. Untuk variasi 2% bakteri dengan nilai kuat tekan 27,62 Mpa. Untuk variasi 4% bakteri dengan nilai kuat tekan 25,44 MPa. Untuk variasi 6% bakteri dengan nilai kuat tekan 20,06 MPa. Untuk variasi 8% bakteri dengan nilai kuat tekan 18,99 MPa. Kuat tekan beton setelah pemulihan retakan 28 hari dengan variasi 2% bakteri nilai kuat tekan 28,14 MPa. Untuk variasi 4% bakteri nilai kuat tekan 28,38 MPa. Untuk variasi 6% Bakteri nilai kuat tekan 27,29 MPa. Untuk variasi 8% bakteri nilai kuat tekan 19,59 MPa. Nilai kuat tekan beton pada perendaman 28 hari mengalami penurunan di bandingkan dengan beton variasi 0% bakteri dan pada beton setelah pemulihan retakan 28 hari mengalami penurunan kuat tekan pada persentase variasi 2%, 4%, 6%,8%.

Keywords


Beton, Self Healing Concrete, Bakteri, Ekstrak Limbah Sayuran, Kuat Tekan, Faktor Air Semen

Article metrics

Abstract views : 238 | views : 26

Full Text:

PDF

References


Amrulloh, T., Riyanto, S., & Rochman, T. (2021). Pengaruh Limbah Abu Alumunium Sebagai Subtitusi Agregat Halus Dengan Faktor Air Semen Yang Berbeda Pada Beton Ringan Terhadap

kuat Tekan Dan Absorbsi. Online Skripsi, 2, 97–103.

Anonim. (1991). TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG SK SNI T-15-1991-03. Departemen Pekerjaan Umum.

Antoni, & Nugraha, P. (2007). Teknologi Beton. C.V Andi Offset.

Arizki, R., Sari, I., Wallah, S. E., & Windah, R. S. (2015). Pengaruh Jumlah Semen Dan Fas Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Agregat Yang Berasal Dari Sungai. Jurnal Sipil Statik, 3(1), 68–76. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/ article/view/6798

Dick, J., De Windt, W., De Graef, B., Saveyn, H., Van Der Meeren, P., De Belie, N., & Verstraete, W. (2006). Bio- deposition of a calcium carbonate layer on degraded limestone by Bacillus species. Biodegradation, 17(4), 357–367. https://doi.org/10.1007/s10532-005-9006- x

Dispohusodo, I. (1993). Struktur Beton Bertulang SK (Vol. 3). SNI T-15-1991.

Doloksaribu, B., & Nababan, D. S. (2018). Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Nilai Kuat Tekan. Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha, 7(1), 1–11.

Elisa, N., Djauhari, Z., & Yuniarto, E. (2018). Sifat Mekanik Beton Dengan Menambah Bakteri Bacillus Subtilis Untuk Aplikasi Beton Pulih Mandiri. Jurnal Online Mahasiswa FTeknik, 5, 1–6.

Ghodke, P., & Mote, S. (2018). THE SELF-HEALING CONCRETE–A REVIEW. February, 29–34.

Herlambang, W., & Saraswati, A. (2017). Bio Concrete : Self-Healing Concrete, Aplikasi Mikroorganisme Sebagai Solusi Pemeliharaan Infrastruktur Rendah Biaya. Simposium II – UNIID 2017, March, 1–5.

Indonesia, S. N. (1990). Sni 03 – 1972 –

Metode Pengu. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1998.

J. Breckling, Ed., TheAnalysis of Directional Time Series: Applications to

Wind Speed and Direction, ser. Lecture Notes in Statistics. Berlin, Germany: Springer, 1989, vol. 61.

S. Zhang, C. Zhu, J. K. O. Sin, and P. K.

T. Mok, “A novel ultrathin elevated channel low-temperature poly-Si TFT,” IEEE Electron Device Lett., vol. 20, pp. 569–571, Nov. 1999.

M. Wegmuller, J. P. von der Weid, P. Oberson, and N. Gisin, “Highresolution fiber distributed measurements with coherent OFDR,” in Proc. ECOC’00, 2000, paper 11.3.4, p. 109.

R. E. Sorace, V. S. Reinhardt, and S. A. Vaughn, “High-speed digital-to-RF converter,” U.S. Patent 5 668 842, Sept. 16, 1997.

(2002) The IEEE website. [Online].

Available: http://www.ieee.org/

M. Shell. (2002) IEEEtran homepage on CTAN. [Online]. Available:

http://www.ctan.org/tex- archive/macros/latex/contrib/supported/IE EEtran/

FLEXChip Signal Processor (MC68175/D), Motorola, 1996.

“PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico, Switzerland.

A. Karnik, “Performance of TCP congestion control with rate feedback:TCP/ABR and rate adaptive TCP/IP,” M. Eng. thesis, Indian Institute ofScience, Bangalore, India, Jan. 1999.

J. Padhye, V. Firoiu, and D. Towsley, “A stochastic model of TCP Renocongestion avoidance and control,” Univ. of Massachusetts, Amherst,MA, CMPSCI Tech. Rep. 99-02, 1999.

Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer (PHY) Specification,IEEE Std. 802.11, 1997.




DOI: https://doi.org/10.35314/tekla.v4i1.2625

Copyright (c) 2022 syarifah sarah alwiyah


This Journal has been listed and indexed in :

 
View My Stats Creative Commons License
inovtek polbeng by http://ejournal.polbeng.ac.id/index.php/tekla is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .