Penerapan sistem distribusi pengairan otomatis berbasis teknologi IoT dalam pencegahan kekeringan pada tanaman cabe

Supria supria(1*), Zulkarnaen Zulkarnaen(2), wahyat wahyat(3), M. Nur Faizi(4)

(1) Politeknik Negeri Bengkalis
(2) Politeknik Negeri Bengkalis
(3) Politeknik Negeri Bengkalis
(4) Politeknik Negeri Bengkalis
(*) Corresponding Author

Abstract


Kelompok Tani Sejahtera Bersama memiliki 15 orang anggota kelompok yang berlokasi di Jl. Leseng Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Dalam proses pertanian, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai target hasil pertanian yaitu pembibitan, penanaman, penyiraman (irigasi), pemupukan, perawatan, panen, dan lain-lain. Proses penyiraman atau irigasi saat ini masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan tenaga dan waktu serta kurangnya efisiensi pada proses pengairan pada tanaman cabai, sehingga mengakibatkan kurangnya kesuburan pada tanaman.  Dari hasil survey yang dilakukan pada mitra Kelompok tani sejahtera bersama memiliki beberapa permasalahan antara lain metode pengairan masih menggunakan metode penyiraman manual sehingga menyebabkan distribusi air ke tanaman tidak seimbang, tingkat kelembapan pada tanah tidak bisa dimonitoring secara berkala dan menyebabkan ketidaksuburan pada tanah sebagai media tanam, menurunnya produksi dari panen diakibatkan tidak terpenuhinya asupan air dan tingkat kelembapan tanah yang berkurang pada musim kering. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada pengabdian ini akan melakukan suatu inovasi berbasis teknologi yang bisa meminimalisir terjadinya ketidakseimbangan asupan distribusi air ke tanaman cabe dan diharapkan bisa mengurangi dampak kekeringan pada cabe pada musim kering. Inovasi yang akan dikembangkan pada pengabdian ini adalah sebuah sistem pengairan secara otomatis dengan menggunakan teknologi IoT. Teknologi ini menggunakan sensor yang dapat mengukur tingkat kelembapan tanah pada media tanam sehingga secara otomatis terhubung ke mesin pompa air yang akan mengangkut air dari sumur galian ke media disitribusi air melalui pipa yang dirancang khusus dengan lubang untuk mengairi air ke tanaman, sistem ini disebut dengan sistem Irigasi Tetes.


Article metrics

Abstract views : 404 | views : 47

Full Text:

PDF

References


S. Syarief, “Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembaban Tanaman Cabai Pada Greenhouse Berbasis Labview,” Politeknologi, vol. 15, no. 2, pp. 135–140, 2016.

M. Hatta, “Pengaruh Suhu Air Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Cabai (Capsicum annum L.),” Agrista, vol. 10, no. 3, pp. 136–141, 2006.

A. Nuril Fahmi, S. Sotyohadi, and F. Yudi Limpraptono, “Dan Monitoring Tanaman Cabai Rawit Berbasis Web Dengan Menggunakan Internet Of,” Semin. Has. Elektro, 2018.

K. Perhimpunan, T. Pertanian, F. T. Pertanian, J. K. Pertanian, and F. T. Pertanian, “Imlementasi Teknologi Irigasi Tetes pada Budidaya Tanaman Buah Naga,” JTEP, vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2018.

S. Yuniati, “Pengaruh Intensitas Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit ( Capsicunfrutescens L .) Influence The Intensity of Watering Towards Growth and The Production of Pepper Plants ( Capsicun frutescens L .),” Agriyan, vol. 5, no. 2, pp. 45–52, 2019.

L. Capsicum and W. Harso, “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Danketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit ( Capsicum frutescens L .) The Effect Of Sun Light Intensity And Water On Growth Of Cayenne Pepper Cabai rawit merupakan jenis sayuran yang bisa dikonsumsi da,” Biocelebes, vol. 14, no. 1, pp. 31–36, 2020, doi: 10.22487/bioceb.v14i1.15084.

A. Fajriansyah, R. H. Purnomo, and H. Agustina, “Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah Pada Pertumbuhan Tanaman Cabai ( Capsicum Annum ) Dengan Irigasi Bawah Permukaan ( Subsurface irrigation ) Effect of Soil Water Level Differences , Porosity and Semi Permeable Layer Thickness For Subsurface Irrigation On Chi,” J. Tek. Pertan. Sriwij., vol. 1, no. 1, pp. 46–54, 2012.




DOI: https://doi.org/10.35314/tanjak.v3i1.2874

Refbacks

  • There are currently no refbacks.